Rabu, 16 November 2016

Abu Hurairah



Hasil gambar untuk abu hurairah

Beliau adalah Abdurrahman ibn Shakr. Sebelum masuk islam dikenal dengan nama Abdusy Syams dan Kunyahnya Abu Hurairah (Ayah para kucing). Bahasa arab kucing yaitu al-Qith, sedangkan Hurrah yaitu kucing liar. Adapun sebab digelari Abu Hurairah tidak lain karena Abu Hurairah pernah memasukan kucing liar ke kantong bajunya, sehingga para sahabat menjulukinya dengan Abu Hurairah.
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu masuk islam di tahun Khaibar (7 H), dan beliau ikut peristiwa Khaibar bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian selalu menampingi Nabi dan selalu bersama beliau, karena keinginan untuk mendapatkan ilmu. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan kebaikan untuknya. (Usud al-Ghabah).
Dalam kitab صفحات من صبر العلماء Syaikh Abdul Fattah Abu Ghaddah menceritakan kehidupan slafus saleh dalam menuntut ilmu, salah satu babnya berjudul في أخبارهم في الجوع والعطش في الهواجر الأيام و الساعة (Kepedihan Mereka ketika Menahan Lapar dan Haus). Penulis menukil beberapa kisah yang sangat penarik dan serat pelajaran. Berbicara tentang kehidupan para salaf dalam menuntut ilmu akan mengundang decak kagum yang sangat luar biasa. Di saat situasi dan kondisi seperti itu mereka mampu mengharumkan nama-nama mereka dalam sejarah kehidupan manusia.
Abu Hurairah hidup pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di Shuffah dalam keadaan faqir, tidak memiliki harta, rumah dan mata pencaharian. Dia merasa cukup dengan kemudahan yang diberikan Allah kepadanya dan kepada para ahlus shuffah, yaitu berupa hadiah untuk mereka dan makanan yang dinikmati bersama dengan Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia menyiapkan diri menemani dan mulazamah dengan Rasulullah semata, hanya karena ingin mendengarkan dan menghafal seluruh sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tujuan untuk menyebarkannya. Juga untuk melihat perbuatan, keadaan, pergaulan dan keputusan hukum Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diantaranya ialah kisah yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dari Muhammad bin Sirin, ia berkata : Kami pernah berada di sisi Abu Hurairah. Dia memakai dua helai pakaian yang dicelup dengan tanah merah (berwarna merah) dari bahan katun, lalu ia menariknya seraya mengucapkan, “Bakh, bakh!” Abu Hurairah menarik pakaiannya seraya berkata,”Sungguh aku pernah terjatuh di antara mimbar Nabi dan kamar Aisyah Radhiyallahu ‘anha dalam keadaan pingsan, lalu datanglah seseorang dengan meletakkan kakinya di leherku. Dia menganggapku sudah gila, padahal aku tidak gila. Tidak menimpaku, kecuali kelaparan.
Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya, Kitab al-Ilm, bab Hifdhul Ilm, I : 190, di awal kitab ­al-Buyu’, IV; 247, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Orang-orang berkata, Abu Hurairah banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah. Mengapa orang-orang muhajirin dan anshar tidak menyampaikan hadits-hadits sepertinya ? ‘Kalau bukan karena dua ayat dalam Kitabullah, niscaya aku tidak akan menyampaikan satu hadits pun. “Lalu Abu Hurairah membaca firman Allah;
Kemudian, Abu Hurairah berkata, “Sesungguhnya sudara-saudara kami dari kalangan Muhajirin sibuk dengan perdagangan mereka di pasar. Sedangkan, saudara-saudara kami dari kalangan Anshar sibuk bekerja menurusi harta mereka.” Sementara, Abu Hurairah sendiri selalu menyertai Rasulullah sebatas perutnya kenyang. Ia hadir di majlis yang tidak mereka hadiri. Ia menghafal apa yang mereka tidak hafal.
Al-Hafidh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah dalam Fathul Baari, 1:190, pada saat menjelaskan hadits ini ia berkata, “Hadits ini membuktikan bahwa mengambil sedikit dari dunia itu lebih baik mengumngkinkan untuk menjaga ilmu.
Maka tidak heran jika Abu Hurairah adalah satu-satunya sahabat Nabi yang paling banyak meriwayatkan hadist. Menurut Abu Muhammad bin Hazm berjumlah 5.374 buah. Dengan demikian tidak ada kata terlambat untuk belajar. Usia bukan alasan untuk mendalami ilmu agama. Justru bersyukurlah jika di usia yang sudah tidak lagi mudah, Allah berikan petunjuk kepada kita untuk mendalami agama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar